Rabu, 05 Juni 2013

Matrik IFAS dan EFAS


Analisis SWOT atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan Ke-Ke-P-An, merupakan singkatan dari kekuatan (strenght), kelemahan (waeknes), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Adalah merupakan alat analisis yang mendasarkan kepada kemampuan melihat kekuatan baik internal maupun ekternal yang dimiliki perusahaan dibanding perusahaan pesaing. Tujuannya adalah untuk : melakukan analisis situasi atau kondisi, sehingga dapat merumuskan strategi perusahaan dalam persaingannya di pasaran.

Analisis SWOT ini dilakukan dengan :
1). Menganalisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal
2). Membuat Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS = Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan Matriks Faktor Strategis Eksternal (EFAS =External Strategic Factors Analysis Summary)
3). Membuat Matrik Ruang (Space Matriks)
4). Menyusun keputusan strategis

a). Menganalisis Faktor Strategis Internal dan Ekternal
Langkah menganalisis faktor strategis internal dan ekternal
adalah sebagai berikut :
1). Menginventarisir faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran, visi, dan misi yang telah ditetapkan secara rinci (detail) dengan teknik brainstorming dan atau NGT/Non Group Tecnique. Kemudian mendiskusikan setiap faktor internal apakah termasuk kekuatan atau kelemahan dibandingkan dengan perusahaan lain, dengan cara poling pendapat.
• Kekuatan adalah kegiatan (proses) dan sumberdaya yang sudah baik
• Kelemahan adalah kegiatan (proses) dan sumberdaya yang belum baik.
2). Menginventarisir faktor eksternal yang mempengaruhi pencapaian goals/sasaran, visi dan misi yang telah ditetapkan secara rinci (detail) dengan teknik brainstorming dan NGT/Non Group Tecnique. Kemudian mendiskusikan setiap faktor eksternal apakah termasuk peluang atau ancaman dibanding perusahaan lain, dengan cara poling pendapat.
Peluang adalah faktor eksternal yang positif
Ancaman adalah faktor eksternal yang negatif

b). Membuat Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS= Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan Matriks Faktor Strategis Eksternal (EFAS = External Strategic Factors Analysis Summary)
Tujuannya adalah melihat berapa posisi tiap faktor yang telah termasuk kedalam kekuatan,kelemahan, peluang ataupun ancaman setelah dilakukan pembobotan, peratingan, dan
penilaian

c). Membuat Matrik Ruang (Space Matriks)
Tujuannya adalah menggambarkan posisi/kedudukan strategis perusahaan pada matriks ruang (space matrix). Dengan bantuan matrik ruang yang terdiri dari 4 ruang, sehingga akan terlihat pada posisi ruang atau kuadran mana perusahaan berada.

Kuadran 1
Kuadran ini merupakan posisi yang terbaik, karena lembaga berada pada daerah yang “kuat” dan “berpeluang”. Pada daerah ini, sangat memungkinkan bagi lembaga untuk melakukan pertumbuhan yang agresif karena memiliki peluang dan kekuatan yang dibutuhkan. Strategi yang harus ditetapkan pada posisi ini adalah kebijakan pertumbuhan
yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2
Kuadran ini menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala kelemahan internal. Fokus strateginya adalah meminimalkan masalah-masalah internal lembaga sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih besar
Kuadran 3
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,lembaga menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal.
Kuadran 4
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, lembaga masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

d). Merumusan Strategi Umum (Grand strategis)
Tujuannya merumuskan strategi umum (grand strategy), adalah mengembangkan perusahaan dengan memanfaatkan hasil Analisis SWOT kedalam suatu format dengan memilih 5-10 faktor utama tiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

e). Membuat keputusan strategis
Merumuskan keputusan strategi dengan menghubungkan antara baris faktor internal (S dan W) dan kolom faktor eksternal (O dan T). Pada pertemuan keduanya, melakukan analisis strategi yang mungkin dikembangkan dengan memanfaatkan keterkaitan keduanya. Untuk mempermudah analisis ini, perhatikan saran umum dalam mengembangkan strategi tersebut di bawah ini.
1). Strategi yang menghubungkan antara S dan O
Strategi dibuat berdasarkan jalan pikiran yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaat peluang yang sebesar-besarnya
2). Strategi yang menghubungkan antara S dan T
Strategi yang dipilih adalah menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
3). Strategi yang menghubungkan antara W dan O
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4). Strategi yang menghubungkan antara W dan T
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman


Referensi :
http://ndacinting.blogspot.com/2010/04/matriks-ifas-dan-efas.html

BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)

Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)

Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:

(1) Kualitas yang lebih baik.

(2) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.

(3) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.

(4) Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.

(5) Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.

(6) Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.


Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam pondasi:

(1) Orientasi konsumen.

(2) Kualitas.

(3) Kenyamanan dan kesenangan.

(4) Inovasi.

(5) Kecepatan.

(6) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.



Berorientasi pada Konsumen

Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:

(1) Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan tersebut.

(2) Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.

(3) Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.

(4) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.

(5) Izinkan manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.

(6) Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan pelanggan.

(7) Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada pelanggan.

(8) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.

Kualitas

Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).

Secara filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan. Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Bagaimana pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:

(1) Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.

(2) Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/ bertahan.

(3) Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk digunakan.

(4) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).

(5) Harga yang relatif rendah (low price).

Barang dan jasa yang cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan prasyarat bagi perusahaan dalam mempertahankan kualitas. Barang dan jasa harus cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan mudah digunakan oleh siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang tidak kalah pentingnya adalah harga yang murah dan merek yang terkenal. Merek yang terkenal dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang konsumen sekaligus mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.

Sedangkan di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut:

(1) jelas/nyata (tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang melayaninya.

(2) Ketepatan (reliability), yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau tepat janji dan tepat pelayanan.

(3) Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.

(4) Terjamin dan penuh empati (assurance and empathy), yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan. Dengan kata lain, pelayanan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat. Artinya, ada garansi yang menimbulkan rasa aman dan senang.

Pedoman penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Bangun kualitas ke dalam proses.

(2) Kembangkan tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.

(3) Mantapkan ikatan dengan pemasok secara khusus.

(4) Latihlah manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan kualitas.

(5) Berdayakan karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab dalam membuat keputusan untuk menentukan kualitas.

(6) Mantapkan komitmen manajer terhadap kualitas.

(7) Berikan insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.

(8) Kembangkan strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.

Kenyamanan

Untuk mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:

(1) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.

(2) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.

(3) Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu penuh atau semalam suntuk.

(4) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak.

(5) Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit.

(6) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.

Inovasi

Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.

Kecepatan

Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi, kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.

Agar perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:

(1) Perbaharui keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.

(2) Ciptakan fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim kerja yang yang dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli kualitas, dan bahkan pelanggan.

(3) Arahkan tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui TQM diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa minggu menjadi beberapa hari atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa minggu saja, dan seterusnya.

(4) Tanamkan budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.

(5) Gunakan teknologi yang dapat mempercepat proses.

Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:

(1) Dengarkan dan perhatikan pelanggan.

(2) Tetapkan pelayanan yang terbaik.

(3) Tetapkan ukuran dan kinerja standar.

(4) Berikan perlindungan hak-hak karyawan.

(5) Latih karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.

(6) Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.

Referensi :

http://tirman.wordpress.com/strategi-pemasaran/

Selasa, 04 Juni 2013

Pengertian resensi dan contoh resensi



1. Resensi
Pengertian Resensi
Resensi adalah Salah satu tugas yang biasa diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya ialah membuat resensi. Menurut Keraf (1997: 274) “ Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.” Dengan demikian, resensi dilakukan bukan hanya pada buku saja, tetapi juga pada hasil karya-karya lainnya seperti karya seni. Secara leksikal resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Sehubungan sebuah pertimbangan, resensi sifatnya hampir sama dengan kritik sastra. Oleh karena itu, dalam resensi harus ada vonis atau judgement tentang baik-buruknya sebuah buku atau hasil karya. Buku itu baik dibaca oleh siapa, kalangan mana atau tidak baik dibaca oleh siapa dan kalangan mana.

Agar bisa mengadakan pertimbangan dan memberikan keputusan secara objektif, pembuat resensi harus memperhatikan faktor-faktornya. Pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya; dan kedua, penulis resensi harus menyadari sepenuhnya apa maksud membuat resensi itu (Keraf, 1997: 274).
Selain itu, penulis resensi harus mengetahui hal-hal berikut. Pertama, latar belakang, yaitu apa sebenarnya yang ingin disampaikan penulis melalui tulisan atau bukunya itu. Kedua, jenis buku, para pembaca tidak mempunyai selera yang sama. Ada yang senang buku sastra, pengetahuan, filsafat, dan lain-lain. Ketiga, keunggulan buku, penulis resensi harus memperhatikan organisasi buku atau sistematika (out line), isi buku, bahasa yang digunakan pada buku itu. Keempat, masalah teknik, menyangkut perwajahan, kebersihan, dan pencetakan.

Setelah mengetahui unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dan mengadakan pertimbangan-pertimbangan, selanjutnya mengadakan penilaian. Menilai bertujuan untuk menunjukkan kekurangan-kekurangan atau kelebihan-kelebihan buku itu dengan penuh tanggung jawab. Di sini tugas pokok penulis resensi adalah memberitahukan kepada para pembaca bahwa buku itu boleh atau pantas dibaca oleh siapa dan kalangan mana. Pernyataan terkait resensi tersebut harus didasari oleh kriteria-kriteria dan pendapat-pendapat yang masuk akal dan dapat diterima oleh orang banyak.


2. Contoh Resensi


Resensi Novel Perahu Kertas





Resensi Novel Perahu Kertas




Judul Buku: Perahu Kertas
Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Tahun Terbit: 2012, Juli; cetakan ke-15
Jumlah Halaman: 444 halaman
Harga: Rp69.000,-





Tak satu pun di antara kita bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti, hari ini, atau besok. Termasuk pertemuan kecil antara Kugy dan Keenan. Dua manusia beda karakter itu tak menyadari, banyak hal-hal ajaib menanti setelah pertemuan tersebut.



Diceritakan, Kugy adalah gadis mungil yang hobi berkhayal. Dia sangat suka menuliskan dongeng ciptaannya yang bagi orang lain merupakan hobi tak lazim. Belum lagi kegemarannya menulis surat kepada Dewa Neptunus. Surat tersebut dilipat menjadi perahu kertas dan dihanyutkan di sungai atau laut. Kugy menganggap dirinya seorang agen Neptunus.



Sedangkan Keenan digambarkan sebagai sosok yang cerdas. Kesukaannya di bidang melukis tidak mendapat restu dari ayahnya. Dia justru diarahkan ke bidang bisnis untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Berdua, Kugy dan Keenan menjalin persahabatan. Mereka berbagi mimpi dan saling mendukung. Acara nonton bareng atau makan sepulang kuliah jadi rutinitas wajib bersama dua sahabat mereka, Noni dan Eko. Perasaan berbeda mulai muncul di antara Keenan dan Kugy. Namun, mereka berdua memilih menyimpan perasaan tersebut. Apalagi, saat itu Kugy sudah punya pacar.



Konflik mulai muncul di sini. Karena kesalahpahaman, persahabatan Noni dengan Kugy nyaris dikorbankan. Selain itu, ada saja hal-hal yang menghalangi perasaan Keenan dan Kugy. Keduanya harus terpisah beberapa waktu.



Ikuti Jejak si Agen Neptunus Meraih Kebahagiaan
Yakin dengan Kata Hati



Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.



Bait tersebut adalah potongan puisi Kugy untuk Keenan di salah satu bagian Perahu Kertas. Rasanya, memang tidak ada yang salah dengan usaha menggapai mimpi. Para bookaholic sepakat bahwa hidup berasal dari mimpi.



Wildan Bagus Aditya, Merlin Dwi Yunaniar, Anisah Fathinah, Gadhis Richi Andita, dan Yanuar Satria Putra kagum dengan jalan yang berani diambil Kugy serta Keenan untuk mempertahankan impian mereka.



Cerita yang dimulai dengan pertemuan Kugy dan Keenan tersebut membuat para bookaholic ikut tersenyum dalam diskusi sore itu. “Salut sama Kugy. Sebagai cewek, dia sama sekali nggak jaim. Bener-bener tipikal cewek yang unik. Berantakan, tapi cantik,” ujar Adit, sapaan akrab Aditya, membuka percakapan.



Ucapan Adit tersebut langsung mendapat respons dari Merlin Dwi Yunaniar atau yang akrab disapa Merlin. “Menurut aku, Kugy sama Keenan sama-sama unik. Bayangin aja, kok bisa gitu ya. Keenan klop sama Kugy yang ngaku-ngaku bahwa dia adalah agen Neptunus. Hehehe,” ujar Merlin sembari membayangkan wujud tokoh Keenan dalam dunia nyata.



Jalan cerita novel ini, menurut Gadis (panggilan Richi Gadis Andita) selalu menarik. Setelah membaca, rasanya enggan untuk meletakkan Perahu Kertas. Pengin langsung dibaca sampai habis. “Komplet soalnya. Kami bisa tertawa ngikutin kekocakan si Kugy. Kami bisa ikut terharu waktu Kugy dan Keenan harus merelakan impian mereka. Rasanya pasti sedih banget, tuh,” kata Gadis.



Anisah mengungkapkan, perasaan sebel juga ikut muncul gara-gara ulah Wanda yang sengaja membohongi Keenan demi bisa bersama Keenan. Wanda terkesan menghalalkan segala cara. “Aduh, jangan sampai jadi orang kayak Wanda,” tukas Anisah sebal. Teman-teman yang lain juga setuju dengan Anisah. “Tapi, kadang-kadang kan, kalau sudah masalah perasaan, logika bisa terabaikan,” ujar Anisah.



Ada banyak pelajaran yang bisa diambil bookaholic dari Perahu Kertas. Semangat, perjuangan, dan kerja keras adalah hal yang tak terlewatkan. Lembar demi lembar novel ini membuat bookaholic terhanyut dengan kisah cinta Kugy dan Keenan.



“Sayang, ending-nya kok kurang nendang ya? Gampang ketebak gimana akhir ceritanya,” ujar Yanuar. “Aku kira, bakal ada sesuatu yang beda atau kejutan,” lanjutnya.



Adit sepakat dengan Yanuar. Menurut dia, dia sudah bisa menebak kisah Kugy dan Keenan bakal berakhir happy ending. “Nggak apa-apa happy ending, tapi jalan yang mereka lalui kan nggak gampang. Prosesnya itu lho yang bisa mengocok emosi kita,” ucap Adit.



Merlin, Gadis, dan Anisah mengangguk penuh semangat. “Itu namanya jodoh nggak lari kemana. Kayak salah satu quote-nya, jalan kita berputar, tapi suatu hari kita jadi diri sendiri. Tergapai deh semua cita-cita mereka,” papar Merlin.



Setelah membaca Perahu Kertas, bookaholic jadi terinspirasi. Mereka bertekad kuat meraih impian masing-masing. “Intinya, nggak boleh menyerah,” seru mereka.


Referensi :

http://karyatulisilmiah2.blogspot.com/2012/09/resensi.html



http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/resensi-novel-perahu-kertas.html