Sabtu, 20 April 2013

Proposal

Proposal
I. Latar Belakang
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematik dan terperinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal (Finoza,1999:157) kedudukan proposal sama fungsinya dengan kerangka karangan.
Rencana yang jelas tentu dibutuhkan saat akan memulai suatu kegiatan. Untuk itulah sebuah rencana kerja atau proposal untuk dibutuhkan. Adanya proposal tentu membantu mengetahui apa-apa saja yang harus dikerjakan, beberapa waktu dan anggaran biaya yang diperlukan untuk sebuah kegiatan. Proposal dapat Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut. Proposal juga rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
II. Masalah
Membedakan antara proposal ilmiah dan semi ilmiah atau resmi dan tidak resmi.

III. Isi
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail.
Proposal juga diartikan sebagai rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

IV. Bentuk Proposal
Proposal Rencana Kegiatan
- Usaha (Bisnis)
- Organisasi → Pengurus dan Kepanitiaan
- Proposal Penelitian → Skripsi, Tesis, Magang
- Proposal Bantuan Dana (Sponsorship)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Jenis-Jenis Proposal :
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Proposal berbentuk formal, terdiri
2. Semiformal
3. Nonformal

Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2) Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
3) Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

V. Isi Proposal
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.
Ciri-Ciri Proposal
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara.

Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca
sistematika penulisan proposal kegiatan secara umum adalah diantaranya harus ada :
a. Pendahuluan :berisis tentang latar belakang di laksanakan kegiatan tersebut. Point pembahasan mengacu pada SWOT
b. Dasar pemikiran: berisikan dasar yang digunakan pelaksanaan kegiatan, misalnya dasar yang digunakan secara umum, contoh : mengacu pada undang-undang no sekian dan seterusnya.
c. Tujuan : tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, tentukan juga output yang akan dihasilkan.
d. Tema : tema apa yang di angkat.
e. Jenis Kegiatan : menjelaskan rangkaian kegiatan
f. Target : target kegiatan harus jelas
g. Sasaran peserta : membicarakan objek siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut
h. Waktu dan tempat pelaksanaan : membahas waktu pelaksanaan dari hari, tanggal, bulan, tahun
i. Anggaran dana : jumlah dana pamasukan, pengeluaran, penulisanya di buat lampiran
j. Susunan kepanitiaan : biasanya di tulis posisi kepanitiaan yang penting saja : misal Pelindung, Steering Commite dll
k. Jadwal kegiatan : jadwal di susun sesuai dengan kalender kegiatan.
l. Penutup : diini tentang harapan dan dukungan bagi semua pihak.






Bab 1


PENDAHULUAN
1.1.    LATAR BELAKANG
Didalam dunia usaha terutama pada masa era globalisasi saat ini setiap pengusaha pasti sangat membutuhkan cara memasarkan produknya dan hal ini sangat dibutuhkan terutama bagi perusahaan yang bergerak dibidang  usaha yang menghasilkan barang dan jasa, dan hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang berskala besar maupun kecil. Oleh sebab itu penting sekali bagi perusahaan untuk dapat menentukan strategi dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh guna mempertahankan, memajukan dan juga meningkatkan usahanya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan dalam hal ini pihak manajemen lah yang berperan penting dalam memilih dan menetapkan strategi yang cocok untuk perusahaan.
Oleh karena hal tersebut banyak sekali perusahaan yang usahanya hanya berfokus untuk  dapat memuaskan para konsumennya saja. dan itu bertujuan agar produknya tidak ditinggal oleh pelanggan, dan akhirnya segala  kegiatan usaha dinilai dari sejauh mana  kegiatan tersebut dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Akibatnya segala kegiatan usaha  yang tidak memiliki nilai tambah bagi kepuasan konsumen jika perlu tiadakan saja.
Pada CV. Robbani Press itu semua berbeda sebab perusahaan ini bergerak dalam penerbitan buku-buku Islam, dan tidak hanya itu perusahaan ini juga memiliki pangsa pasar yang luas, dan CV Robbani Press juga memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang terlihat dari besar nilai penjualannya.Pada awal pendiriannya CV.Robbani Press mengunakan sistem manajemen kekeluargaan, dan hal tersebut membuat CV.Robbani Press sulit untuk  mengembangkan usahanya. Hingga pada tahun 2000 CV. Robbani Press mulai dapat membenahi masalahnya. Dan akhirnya CV. Robbani Press pun memiliki sejumlah pesaing-pesaing yang pangsa pasar sejenis.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memilih topik penulisan ilmiah ini yaitu “   PEMILIHAN STRATEGI BERSAING DENGAN BANTUAN ANALISA SWOT GUNA MENINGKATKAN PENJUALAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PADA CV.ROBBANI PRESS”
1.2.    PERUMUSAN MASALAH
  1. Jenis strategi bersaing apakah yang dapat digunakan oleh CV. ROBBANI PRESS.
  2. Jenis strategi bersaing apakah yang sebaiknya digunakan CV. ROBBANI PRESS berdasarkan analisis SWOT.
1.3.    BATASAN MASALAH
Dalam penulisan Ilmiah ini penulis membatasi masalah tentang biaya penjualan 7 bulan terakhir tahun 2003 dan strategi bersaing berdasarkan analisa SWOT.
1.4.    TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisn ilmiah ini tentunya mempunyai suatu tujuan yang jelas dan sesuai dengan yang diharapkan,tujuan penelitian ini adalah untuk :
1.      Mengetahui jenis strategi bersaing pada CV. ROBBANI PRESS.
2.      Mengetahui strategi bersaing yang sebaiknya digunakan CV.ROBBANI PRESS berdasarkan analisa SWOT.
1.5.    METODE PENELITIAN
Dalam hal penulisan ilmiah ini penulis menggunakan dua buah metode penelitian :
1.      Studi pustaka
Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan topik dalam penulisan ilmiah ini
2.      Studi lapangan    
Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi objek penelitian untuk melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang ada dalam perusahaan tersebut.

Bab 2


LANDASAN TEORI 

2.1      MANAJEMEN PEMASARAN

Perekonomian saat ini kian maju dan berkembang pesat khususnya
dirasakan oleh perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, Dan seiring dengan berjalannya perusahaan biasanya terdapat masalah utama yang sering dihadapi Perusahaan yaitu usaha dalam memasarkan barang atau produk yang dihasilkan hingga dapat sampai ketangan konsumen. Oleh sebab itu berdasarkan kenyataan tersebut maka sistem pemasaran sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam menetukan maju mundur suatu perusahaan dengan kata lain merupakan ujung tombak perusahaan.
Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari pemasaran berikut ini akan dikemukakan pandangan tentang pengertian pemasaran. Ada beberapa pengertian yang digunakan mengenai pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Philip Kotler (1994;8) :
“Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.
Menurut  Wiliam J. Stanton (1984;10):
                  “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan
                  usaha yang ditujukan untuk merencanaka, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan  pembeli yang ada maupun pembeli pontensial”
Dari dua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.      pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dinamis dan bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
2.      Pemasaran meliputi segala usaha untuk mengetahui keinginan  konsumen terhadap barang dan jasa dengan tujuan memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak.

Konsep Inti Pemasaran


Sumber :Philip Kotler, 1994. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, Prenhalindo, Jakarta, hal 8
                       
Jika konsep pemasaran ini telah diterapkan pada perusahaan maka segala kebutuhan dan keinginan konsumen akan dapat dengan mudah di analisa dan dapat dipenuhi. Sesungguhnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut dibutuhkan suatu pengaturan sistematis yang dinamakan manajemen pemasaran.
Manajemen pemasaran dapat terjadi didalam suatu organisasi dengan semua pasar dan secara historis dikenal sebagai tugas-tugas dan orang yang berhubungan dengan pasar pelanggan, selain itu juga mempunyai tugas mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi mencapai tujuannnya.

2.2   MANAJEMEN STRATEGI

Dalam suatu keorganisasian banyak sekali orang yang telah menekankan pentingnya akan manajemen strategik, sebab hal ini sudah merupakan bagian dari aktivitas organisasi untuk dapat mempertahankan eksistensinya dalam situasi persaingan global. Pengertian dari strategi itu sendiri ialah pola gerak organisasi dan berbagai pendekatan manajerial yang dipergunakan untuk mencapai tujuan umum sekaligus menerapkan missi organisasi.  
Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari  strategi  berikut ini akan dikemukakan pandangan tentang pengertian strategi, diantaranya yaitu :
Menurut Gouzaly Saydam, BC,TT (1995;219) :
“Strategi ialah Pernyataan umum dengan cara mana sebuah organisasi atau perusahaan mencapai sasarannya”
        Menurut Suwarsono (1996;5) :
“Strategi ialah Usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan”
Menurut Philip Kotler (1994;71) :
“Proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antar sasaran dan sumber daya perusahaan dengan peluang-peluang yang selalu berubah”
2.3   PERUMUSAN  STRATEGI
Dalam suatu model manajemen strategi terdapat proses perumusan strategi diantaranya terdiri dari lima tahap yaitu : Perumusan misi dan tujuan, analisis dan diagnosis, pemilihan strategi, implementasi, dan evaluasi.dan hal ini telah juga di kemukakan oleh Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck.
1.      Perumusan Misi dan Tujuan
Pada langkah pertama proses penyusunan strategi ialah perumusan misi dan tujuan perusahaan. Perumusan misi perusahaan pada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan usaha apa yang akan ditekuni. Sedangkan tujuan merupakan jawaban mengapa kita menekuni usaha tersebut. Dengan kata lain perumusan misi  adalah upaya formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik ketika pertama kali mendirikan perusahaan.
Misi perusahaan sangat berperan dalam mencapai tujuan perusahaan. Misi tersebut memberikan arahan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
Ada tiga komponen pokok yang biasa ditemukan dalam pernyataan misi perusahaan, yaitu :
a.       Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan dalam bentuk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
b.      Spesifikasi segmen pasar yang hendak dituju sebagai kelompok sasaran serta wilayah pemasaran yang hendak dijangkau.
c.       Spesifikasi tekhnologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.
2.      Analisis dan Diagnosis
Tahap selanjutnya ialah analisis dan diagnosis terhadap lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal hal ini perlu dilakukan oleh manajemen sebelum alternatif strategi dirumuskan. Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengetahui kemungkinan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul. Sedangkan  analisis internal  bertujuan untuk mengetahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis ini berguna untuk meningkatkan keunggulan dan menghindari kelemahan yang dimiliki perusahaan.
3.      Pemilihan Strategi
Pemilihan strategi ialah proses pembuatan keputusan untuk memilih beberapa alternatif  strategi yang layak digunakan dan di laksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara-cara yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan.
Ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemilihan strategi, yaitu: Suitaability (seberapa jauh kecocokan strategi yang dipilih dengan situasi yang di identifikasi ), Feasibility (apakah strategi tersebut dapat diterapkan dengan berhasil), dan Acceptability (apakah strategi tersebut dapat diterima).
4.      Implementasi 
Implementasi ialah kegiatan yang terdiri atas pengembangan struktur dan iklim organisasi yang sesuai dan mendukung strategi yang telah diterapkan, serta pengembangan rencana dan kebijakan perusahaan. Implementasi berlangsung dari puncak organisasi ke tingkat bawah.
5.      Evaluasi
Evaluasi ialah penilaian penerapan strategi yang dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa strategi akan tepat mencapai sasaran organisasi. Strategi yang diterapkan perlu dinilai untuk melihat hasil dan kemungkinan dimasa mendatang, serta untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil guna memperbaiki kesalahan yang akan timbul.
Dari lima tahapan proses perumusan keputusan strategi diatas dapat, dapat diuraikan lagi menjadi dua langkah analisa strategi, yaitu : analisa lingkungan eksternal dan analisa struktural strategi bersaing. Penjelasan mengenai dua langkah analisa tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Analisa lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro termasuk faktor-faktor dalam berbagai sektor diluar perusahaan yang dapat mengarahkan kepada peluang dan ancaman. Lingkungan ini terdiri dari sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, tekhnologi dan pemerintah. Sedangkan lingkungan industri terdiri dari pelanggan, pemasok, pesaing, produk pengganti dan pendatang baru.
Dalam proses perumusan strategi perlu dilakukan analisa lingkungan eksternal perusahaan. Analisa lingkungan eksternal perusahaan terdiri dua komponen pokok, yaitu analisa lingkungan makro dan lingkungan industri.
1.     Analisa Lingkungan Makro
Analisa lingkungan makro meliputi analisa mengenai perubahan yang sedang dan secara potensial akan terjadi dan menentukan pengaruh perubahan terhadap organisasi.
2.     Analisa Lingkungan Industri       
Analisa lingkungan industri merupakan analisa terhadap kekuatan-kekuatan luar yang secara langsung atau potensial berhubungan dengan industri tertentu. Industri diartikan sebagai kelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat saling menggantikan.

a.   Pendatang Baru Potensial  
Masuknya pendatang baru akan membawa kapasitas baru dan keinginan untuk merebut bagian pasar. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampulabaan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi (beli-alih) kedalam industri dari pasar lain sering kali memanfaatkan sumber daya mereka untuk menimbulkan kegoncangan. Jadi, akuisisi kedalam  suatu industri dengan tujuan untuk membangun posisi pasar barang kali harus dipandang sebagai pendatang baru meskipun tidak menciptakan suatu lingkungan yang benar-benar baru.
Ancaman masuknya pendatang baru kedalam industri tergantung pada rintanga masuk yang ada, di gabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Jika rintang atau hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras dari muka-muka lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah.
b.   Tingkat Rivalitas Pesaing
Rivalitas pesaing yang sudah ada berbentuk perlombaan untuk mendapat posisi dalam persaingan. Pada kebanyakan industri, gerakan bersaing oleh suatu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya. Hal ini menimbulkan reaksi untuk menandingi gerakan tersebut. Pola aksi dan reaksi inilah yang menentukan  besarnya pengaruh tingkat rivalitas para pesaing terhadap persaingan industri.
c.   Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Pembeli dapat mempengaruhi persaingan melalui kekuatan  untuk memaksa harga turun, tawar-menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Tuntutan tersebut akan berakibat bertambahnya biaya yang dapat mempengaruhi kemampulabaan perusahaan
d.   Kekuatan Tawar-menawar Pemasok                            
Pemasok dapat menggunakan  kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikan harga atau menurunkan mutu produk yang dibeli. Pemasok yang kuat akan dapat mengurai profitabilitas perusahaan jika mampu mengimbanginya dengan kenaikan harga produk. Pemasok dalam hal ini meliputi semua pemasok sumber daya perusahaan termasuk pasar tenaga kerja.
e.   Tekanan Produk Pengganti
Produk pengganti adalah produk yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Persaingan dengan produk pengganti terjadi dengan adanya produk alternatif yang ditawarkan kepada konsumen. Profitabilitas perusahaan secara potensial berkurang dengan adanya harga jual maksimal yang harus ditetapkan karena adanya persaingan harga dan mutu dengan produk penganti. Makin menarik alternatif harga dan mutu yang ditawarkan produk pengganti, makin ketat pembatasan laba industri.
Ø  Analisa Struktural Strategi Bersaing

Bab 3


GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1          SEJARAH PERUSAHAAN
Begitu tingginya kesadaraan dan minat masyarakat akan buku-buku bacaan mengenai sejarah,dakwah,hingga pergerakan agama islam, hal tersebut dapat dilihat jelas dengan meningkatnya penjualan buku-buku Islam dari tahun ketahun, Oleh sebab itu CV.ROBBANI PRESS 11 Februari 1993, alasan CV.ROBBANI PRESS didirikan karena terketuknya hati Bapak Aunur Rafiq ST. LC untuk memberikan pemahaman Islam yang ditujukan untuk pembentukan pemikiran bagi umat. Bapak Aunur Rafiq ST. LC pendiri dan juga pemilik, mendirikan CV.ROBBANI PRESS dengan modal Rp.30.000.000 hal itu tanpa ada campur tangan dari pihak bank, awal berdirinya CV.ROBBANI PRESS hanya mempunyai pegawai kurang dari 15 orang dan didirikan berdasarkan akte notaris NPWP : 1937605005. hingga pada saat ini  CV.ROBBANI PRESS memiliki dua buah kantor, yaitu :
a.   Kantor Produksi / Percetakan  
Kantor ini khusus untuk memproduksi buku-buku yang akan
dicetak dan diterbitkan. Kantor ini berlokasi di Jl. Kalisari Raya No.3B Ps.Rebo JAKARTA 13790.
                  Untuk letak Kantor Produksi ini dibangun jauh dari keramaian dan kebisingan lalu lintas, hal ini dilakukan agar dapat menciptakan ketenangan dalam berkerja sehingga efisien dan efektifitas kerja dapat tercipta.
b.   Kantor Pemasaran dan Redaksi
Kantor ini sebagai tempat proses pemasaran dan sekaligus tempat penyimpanan buku sebelum di salurkan ke tangan  konsumen. Kantor ini berlokasi di Jl. Condet Raya No.27 B Batu Ampar  Jakarta 13520.
Kantor pemasaran ini dibangun pada wilayah yang strategis mungkin agar mudah dijangkau dari berbagai wilayah sehingga memudahkan dalam  proses berlangsungnya pemasaran.
CV. Robbani Press ialah perusahaan yang bergerak pada bidang distributor, penerbitan dan toko buku Islam. Jadi perusahaan ini tidak memiliki cabang-cabang di daerah-daerah, namun perusahaan berusaha menciptakan pendekatan dengan pihak distributor dan agen diberbagi daerah.
Berdirinya perusahaan ini mengalami masalah dalam manajemen sehingga perkembangan perusahaan terhambat, namun setelah di rekrutnya sumber daya manusia baru yang memiliki kemampuan memadai dibidangnya masing-masing, perusahaan pun mulai mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.
3.2          MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
CV. Robbani Press memiliki misi yaitu memberikan pemahaman Islam yang difokuskan pada pembentukan pemikiran bagi umat, khususnya umat Islam. Dan juga memberikan pemahaman serta pembekalan bagi aktivis pergerakan Islam. Dalam penyajiannya Perusahaan berusaha menyajikan buku yang mempunyai konsep pemikiran dan pergerakan kehidupan agar dapat meningkatkan dakwah Islamiyah, sehingga dapat mengetahui konsep pemikiran dan pergerakan yang sesuai di bawah koridor Islam.
CV. Robbani Press memiliki tujuan secara bertahap yaitu akan memuaskan kebutuhan dan keinginan  konsumen, sehingga dapat mendorong peningkatan laba perusahaan yang pada akhirnya mampu memberikan kesejahteraan dan manfaat maksimum kepada pemilik dan juga karyawan
Segmen pasar yang dituju oleh perusahaan dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu mahasiswa, masyarakat umum, aktivis dakwah dan pelajar dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Buku-buku yang masuk dalam empat kategori diatas diantaranya adalah : “Fiqih ikhtilaf”, “Pelembut hati”, “Taqwim da’awi”, “Mengenal Allah”, “Asma’ul husna”.
Perusahaan juga memiliki pesaing yang ikut ambil bagian dalam penerbitan selama ini diantaranya adalah : Mizan (Bandung), Asy Syamil (Bandung) ,Gema Insani Press (Jakarta), Era Intermedia (Solo), I’ Thisom (Jakarta), dan Al-Kautsar (Jakarta).
3.3  STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menetapkan struktur organisasinya CV.ROBBANI PRESS  menggunakan organisasi dan staf, yaitu organisasi yang mempunyai wewenang fungsional, memberikan  bantuan atau petunjuk. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tidak adanya penyimpangan dalam melakukan tugas-tugas antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.
Ø  Kepengurusan dan Kepegawaian
Kepengurusan dan kepegawaian CV. Robbani Press dijalankan oleh satu orang Direktur Utama dan General Manajer serta terdiri dari beberapa orang manajer.
Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :
1.   Direktur Utama                       : Bapak Aunur Rafiq ST. LC
2.   General Manajer                      : Ibu Iin Setiani
3.   Manajer Pemasaran                 : Bapak M. Abduh
4.   Manajer Keuangan                  : Bapak Safiri
5.   Manajer Produksi                    : Bapak Rusdi
6.   Manajer SDM                         : Ibu Iin Setiani
                   
Referensi 
  http://fachia.blogspot.com/2011/04/proposal-dan-laporan-tugas-ii-bahasa.html
http://gitarachmawati.blogspot.com/2013/01/bab-3.html

Laporan (Formal dan Semi Formal)

1.      Pengertian Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.
Yang disampaikan di dalam laporan adalah hal-hal yang esensil, yang pokok dan bertalian dengan tugasnya, sehingga orang yang menerima laporan itu segera mengetahui masalahnya, dan dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
2.      Dasar – Dasar Laporan
Sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar, yaitu :
a.       Pemberi Laporan
b.      Penerima Laporan
c.       Sifat Laporan
d.      Tujuan Laporan
3.      Sifat Laporan
a.       Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas
b.      Dapat menimbulkan pengertian yan g tepat, bukan kesan atau sugesti
c.       Harus dapat menimbulkan kepercayaan
d.      Mengandung imaginasi
e.      Sempurna dan lengkap
f.        Disajikan secara menarik
4.      Macam – Macam Laporan
a.       Berbentuk Formulir Isian, bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.
b.      Berbentuk Surat, bentuknya jauh lebih panjang dari surat-surat biasa.
c.       Berbentuk Memorandum, mirip dengan surat, namaun lebih singkat.
d.      Laporan Perkembangan (progress report) dan Laporan Keadaan (status report).
e.      Laporan Berkala, selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu.
f.       Laporan Laboratoris, menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan di laboratorium.
g.      Laporan Formal dan Semi-formal, akan menjadi laporan formal jika terdapat sampul, halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, isi laporan, kesimpulan, apendiks, dan bibliografi.
5.       Struktur Laporan Formal
a.       Halaman Judul
b.      Surat Penyerahan
c.       Daftar Isi
d.      Ikhtisar dan Abstrak
e.      Pedahuluan
f.       Isi Laporan
g.      Kesimpulan dan Saran
h.      Bagian Pelengkap
6.      Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas, dan teratur. Selain itu juga harus jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata lainnya, antara satu kalimat dengan kalimat lain.
7.      Laporan Buku
Laporan buku merupakan suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi. Terdiri dari :
                                I.            Judul
                              II.            Pendahuluan
                            III.            Isi Laporan
                            IV.            Kesimpulan
                              V.            Saran
8.      Penutup
Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran untuk mengambil tindakan bila perlu.


Laporan Formal dan Semi-Formal

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan seperti dalam suatu pola struktur yang terdapat dalam buku-buku.
Persyaratan yang menentukan sifat laporan:
- Halaman judul
- Terdapat surat penyerahan
- Memiliki daftar isi
- Terdapat ikhtisar yang mengawali laporan
- Memiliki pendahuluan
- Kesimpulan dan saran
- Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
- Menggunakan nada resmi, bersifat impersonal
- Disertai pula table dan angka-angka (bila diperlukan)
- Biasanya didokumentasikan secara khusus
   
CONTOH :
 
Contoh Sambutan Kepala Sekolah Pada Upacara hari senin sebagai berikut :

  1. Mengucapkan terima kasih kepada anak-anak petugas upacara serta pada semua peserta upacara yang telah melaksanakan dan mengikuti upacara dengan tertib.
  2. Persiapan Ujian Nasional tahun 2012 / 2013 yang akan dilaksanakan kira-kira bulan Mei 2013. Oleh karena itu anak-anak harus mempersiapkan diri dengan rajin belajar serta dapat memanfaatkan waktu untuk belajar sebaik-baiknya. Juga menghimbau kepada orang tua wali murid agar senantiasa memantau kegiatan belajar putra putrinya di rumah.
  3. Warga sekolah harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan ( kelas , halaman, lingkungansekolah ). Hal ini untuk membiasakan diri kepada siswa-siswi untuk hidup bersih dan rapi. Di samping ini juga dalam rangka persiapan diri terhadap penilaian Tim Adipura di Sragen, untuk menciptakan Kota Tasikmalaya yang ASRI.
  4. Mohon kepada Yth. Orangtua wali murid demi terjalinnya komunikasi antara masyarakat dengan sekolah yang baik, segala informasi yang berkaitan dengan sekolah agar dapat berkoordinasi langsung ke sekolah dengan bapak / ibu wali kelas atau Kepala Sekolah . Kami warga sekolah akan menerima dan membicarakan dengan sebaik-baiknya.
 
 
Laporan semi-formal adalah laporan yang bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi.
Laporan non-formal adalah laporan yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. 
 
CONTOH : LAPORAN DANA BOS
 
SIMBOS adalah software sistem akuntansi sederhana untuk memudahkan pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Software ini dirancang secara khusus untuk SPJ BOS, Laporan Dana BOS sehingga tidak sulit untuk digunakan sekalipun staff administrasi keuangan sekolah tidak memiliki kemampuan akunting secara khusus.
Berbagai fitur terus kami kembangkan untuk semakin memudahkan sekolah yang menggunakan software ini. Berikut adalah fitur yang tersedia pada versi update terakhir.
Sumber : Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT  : Penerbit Nusa Indah.
 http://tyamutiara13.blogspot.com/2013/04/laporan-formal-dan-semi-formal-laporan.html

Pengertian analisis SWOT

Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :
  1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
  2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. 
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :

>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. (sumber : e-je.blogspot.com)

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. (sumber:wikepedia)

Referensi :
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-analisis-swot.html

Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran

Marketing mix harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang antara lain terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix yakni : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion.

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”.
Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah : “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”.

Dari definisi-definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.
Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menajdi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4 p’s yaitu :
a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Place (Tempat)
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :

a. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

b. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.

2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

c. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasional selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

d. Place (Tempat atau distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Referensi : 
 http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/