Rabu, 09 November 2011

peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia

Nama : Gita Rachmawati
Npm : 13210024
kelas : 2ea17

Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Pelaku ekonomi adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan ekonomi.
Pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga keluarga, perusahaan, negara, masyarakat luar negeri, dan koperasi.
Rumah tangga keluarga melakukan kegiatan ekonomi berupa kegiatan produksi yaitu menyediakan faktor-faktor produksi dan kegiatan konsumsi yaitu mengonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan rumah tangga keluarga.
Perusahaan sebagai pelaku ekonomi berperan dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
- Pelaku produksi: menghasilkan barang produksi.
- Pelaku konsumsi: mengonsumsi bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, mesin, dan sebagainya.
- Pelaku distribusi: menyalurkan barang-barang hasil produksi.

Pemerintah sebagai pelaku ekonomi melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
- Pelaku konsumsi : mengonsumsi barang-barang yang dibutuhkan oleh pemerintah.
- Pelaku produksi : menghasilkan barang-barang jasa melalui perusahaanperusahaan negara.
- Pelaku distribusi : menyalurkan hasil pembangunan kepada masyarakat.
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya masyarakat luar negeri. Peran masyarakat luar negeri tampak dalam kegiatan ekonomi yaitu konsumsi dan produksi.
Koperasi sebagai pelaku ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Bidang usaha koperasi antara lain kegiatan konsumsi, produksi, pemasaran, kredit (simpan pinjam), dan jasa.


Sumber :
http://www.g-excess.com/4096/pengertian-dan-peran-koperasi-dalam-ekonomi/

Jumat, 30 September 2011

EKONOMI KOPERASI

Kali ini, saya akan memposting tugas softskill saya dalam mata kuliah Ekonomi Koperasi..

Nama : Gita Rachmawati

NPM : 13210024

Kelas : 2EA17


EKONOMI KOPERASI

A. DEFINISI KOPERASI
Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
• Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
• Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Beberapa definisi koperasi yang pada dasarnya bermakna kerja sama adalah sebagai berikut:
Definisi ILO
Definisi koperasi yang detail dan berdampak internasional diberikan ILO (International Labour Organization) sebagai berikut:
Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end through the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking.
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut:
• Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of persons)
• Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan (voluntarily joined together)
• Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end)
• Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled business organization)
• Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contribution to the capital required)
• Anggota koperasi menerima risiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking)
Definisi Chaniago
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Definisi Dooren
P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu pun definisi koperasi yang diterima secara umum (Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Kendati demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi koperasi sebagai berikut:
There is no single definiton (for cooperative) which is generally accepted, but the common principle is that cooperative union is an associaton of member, either personal or corporate, which have voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.
Di sini, Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di mana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).
Definisi Hatta
Definisi tersebut sebelumnya agak berbeda dengan apa yang dikemukakan Moh. Hatta. Bapak Koperasi Indonesia ini mendefinisikan koperasi lebih sederhana tapi jelas, padat, dan ada satu visi dan misi yang dikandung koperasi. Beliau mengatakan:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ’seorang buat semua dan semua buat seorang’.”
Definisi Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial yang dikandung gotong-royong.

Definisi UU No. 25/1992
Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian adalah sebagai berikut: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut:
• Koperasi adalah badan usaha (business enterprise)
Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba.
• Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi
Ini berarti bahwa, koperasi Indonesia bukan kumpulan modal. Dalam hai ini, UU No. 25 tahun 1992 memberikan jumlah minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk organisasi koperasi (minimal 20 orang), untuk koperasi primer dan 3 badan hukum koperasi untuk koperasi sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
• Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip-prinsip koperasi”
Prinsip koperasi pada dasarnya merupakan jati diri koperasi.
• Koperasi Indonesia adalah “gerakan ekonomi rakyat”
Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian nasional. Kegiatan usaha koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.
• Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
Dengan azas ini, keputusan yang berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Segala keputusan yang diambil seyogyanya berdasarkan musyawarah dan mufakat. Inti dari azas kekeluargaan yang dimaksud adalah adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi.

B. JENIS-JENIS KOPERASI
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,koperasi produsen,dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Koperasi dapt pula dikelompokkan berdasarkan jenis usahanya, yaitu sebagai berikut:
a. Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang melayani kegiatan peminjaman dan penyimpanan uang para anggotanya.
b. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang usahanya memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota koperasi.
c.Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan produk dan kemudian dijual atau dipasarkan melalui koperasi.
Berdasarkan keanggotaanyan, koperasi dapat dibedakan menjadi berikut:
a. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan dan melayani kebutuhannya, terutama kebutuhan dibidang pertanian.
b. Koperasi Pasar adalah koperasi yang beranggotakan pedagang pasar.
c. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa-siswa sekolah, karyawan sekolah dan guru.
d. Koperasi pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri.

C. HAL YANG MENDASARI KOPERASI DIDIRIKAN

• Koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan (politik) yang cukup kuat karena memiliki cantolan konstitusional, yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
• Dalam Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok dengan asas kekeluargaan itu adalah Koperasi. Tafsiran itu sering pula dikemukakan oleh Mohammad Hatta, yang sering disebut sebagai perumus pasal tersebut. Pada Penjelasan konstitusi tersebut juga dikatakan, bahwa sistem ekonomi Indonesia didasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi, di mana produksi dilakukan oleh semua dan untuk semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai Koperasi.
• Koperasi diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1896 oleh Raden Aria Wiriatmadja tepatnya di Purwokerto, Jawa Tengah. Awalnya Raden Aria Wiriatmadja mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan para rentenir. Koperasi dalam perkembangannya mengalami pasang surut.

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan prinsip koperasi.
1. Gerakan Koperasi di Indonesia
Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R.Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

2. Lambang Koperasi Indonesia
Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut:
a. Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
b. Gigi Roda melambangkan usaha/karya yang terus menerus.
c. Kapas dan Padi melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh Koperasi.
d. Timbangan melambangkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
e. Bintang dalam perisai melambangkan Pancasila sebagai landasan ideal koperasi.
f. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar.
g. Tuliasan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
h. Warna merah dan putih melambangkan sifat nasional Indonesia.

SUMBER
http://syadiashare.com/pengertian-sejarah-lambang-gerakan-koperasi.html
http://kopkarisejahtera.wordpress.com/2007/12/30/definisi-koperasi/
http://ksupointer.com/pengertian-koperasi
http://jurnalmasbro.wordpress.com/2011/09/30/softskill-ekonomi-koperasi/
Sumber: Koperasi Teori dan Praktik oleh Arifin Sitio dan Halomoan Tamba

Rabu, 13 April 2011

Tugas Softskill 'biodata pengajar bahasa inggris'

TUGAS SOFTSKILL ‘biodata pengajar bahasa inggris’

NAMA : GITA RACHMAWATI

NPM : 13210024

KELAS : 1EA14

BIODATA



My name is Yaumil Rizky. I used to be called kiki. I was born in Jakarta, 31 May 1983. Now I was twenty-eight years. I was married and had a child. I had attended at junior high school 252 Jakarta, senior high school 68 Jakarta, Indonesian University and now I work at a magazine company and English tutor at my home. I teach English language has been ever since eight years ago. My motivation in teaching is a pleasure in the knowledge I can give to others and because I also like English language. A lot of joy and sorrow that I get from teaching English. I feel sad when my students still do not understand the lessons that I give and I feel happy when the students I have taught to understand the lessons I give. But more happy and enjoy in the English language teaching of the sorrow and sad, because English language is fun and easy to learn.

Sabtu, 05 Maret 2011

tulisan (tugas softskill)

NAMA : GITA RACHMAWATI

NPM : 13210024

KELAS : 1EA14

UNIVERSITAS GUNADARMA


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill bahasa inggris 2.
Pada tulisan kali ini, saya akan membagi pengalaman saya saat SMA dalam mengerjakan tugas karya tulis. Penulisan karya tulis ini adalah salah satu syarat untuk kenaikan kelas. Pada penulisan karya tulis ini, saya akan membahas tentang para suporter sepak bola terhadap club sepak bola yang berjudul PENGARUH SUPORTER SEPAK BOLA TERHADAP PRESTASI CLUB PERSIJA JAKARTA. Saya mohon maaf bila dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.







PENGARUH SUPORTER SEPAK BOLA TERHADAP PRESTASI CLUB PERSIJA JAKARTA













KARYA TULIS







Diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan kelas dari kelas XI ke kelas XII

SMA Negeri 30 Jakarta Tahun Pelajaran 2008-2009













Oleh :



Nama : Gita Rachmawati



NIS : 21111



Kelas : XI IPS 3































DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA

SMA NEGERI 30 JAKARTA

2009






HALAMAN PENGESAHAN













Karya Tulis ini telah disahkan pada





Hari………………………tanggal………………..bulan………..…….tahun 2009





oleh :



















Mengetahui,

Kepala Sekolah







Drs. H. Suharto, M.Si.

NIP. 131476445




Pembimbing,







Dewan Adi Negara

NIP.

































HALAMAN PENGUJIAN









Karya Tulis ini telah diuji pada





Hari………………………tanggal………………..bulan………..…….tahun 2009 oleh :













Oleh



Penguji,











___________________

NIP.

































DAFTAR ISI



HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………...

HALAMAN PENGUJIAN………………………………………………...……………….

HALAMAN MOTTO………..……………………………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………….

1.1 LatarBelakang……………………………………….…………………………

1.2 Pembatasan Masalah………………….………………………………………

1.3 Perumusan Masalah…………………...…………………………………….....

1.4 Tujuan Penulisan………………………………………………………………

1.5 Manfaat Penulisan……………………………………………………………..

1.6 Metode Penulisan……………………………………………………………..

BAB II. KAJIAN TEORI………………………………………………………………….

2.1 Pembahasan PERSIJA Jakarta…………………………………………………

2.2 Sejarah PERSIJA Jakarta………………………………………………………

2.3 Pembahasan Jakmania…………………………………………………………

2.4 Sejarah Jakmania……………………………………………………………….

2.5 Penagruh Jakmania Terhadap Prestasi Club Persija Jakarta…………………...

BAB III. PEMBAHASAN ANGKET

3.1 Kumpulan Pertanyaan Angket

3.2 Kesimpulan Angket

BAB VI. PENUTUP………………………………………………………………………

6.1Kesimpulan……………………………………………………………………..

6.2 Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………………….





































BAB I

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah

Suporter (pendukung) dalam dunia sepak bola merupakan salah satu bagian yang penting dalam mendukung prestasi club sepak bola tersebut. Saat ini sudah ada banyak club – club sepak bola yang berprestasi dengan para suporter nya masing – masing. Bahkan di seluruh Negara banyak para supporter club sepak bola yang membuat suatu nama atau perhimpunan para supoerter suatu club sepak bola. Di Indonesia saat ini juga sudah banyak para supporter sepak bola yang sangat antusias dan sangat bersemangat untuk mendukung club sepak bola yang mereka sukai. Banyak tim sepak bola yang bagus dan berprestasi dan semua itu tidak akan terwujud tanpa ada nya supporter yang mendukung tim sepak bola tersebut. Dalam masalah ini penulis akan membahas lebih khusus tentang para supporter sepak bola pada salah satu club di Jakarta yaitu club Persija Jakarta. Para supporter Persija Jakarta saat ini sudah menjadi supporter terbanyak dari supporter club – club sepak bola lainnya di Indonesia. Mereka rela untuk melakukan hal apa saja demi kesuksesan club yang mereka dukung. Bagi mereka Persija adalah hidup mereka yang harus di pejuangkan. Mereka rela mengorbankan waktu, materi, bahkan nyawa mereka sekalipun demi membela club Persija Jakarta. Bahkan para suppoerter sepak bola Persija Jakarta membuat slogan untu mereka yaitu “PERSIJA SAMPAI MATI” Hal itu membawa pengaruh yang besar bagi club Persija Jakarta. Karena masalah tersebut, penulis ingin menyusun karya tulis ini dengan judul “Pengaruh Suporter Sepak Bola Terhadap Prestasi Club Persija Jakarta” agar dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh yang ada dalam kesuksesan club Persija Jakarta kepada pembaca.



1.2 Pembatasan Masalah

Ruang lingkup pembahasan pada karya tulis ini adalah tentang “Pengaruh Suporter Sepak Bola Terhadap Club Persija Jakarta”



1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang batasan masalah di atas, rumusan permasalahan ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja hal – hal yang dilakukan oleh para supporter sepak bola persija Jakarta yntuk mendukung kesuksesan tim?
2. Apa dampak yang di timbulkan oleh para supporter sepak bola persija Jakarta?
3. Apa manfaat dari keberadaan para supporter sepak bola terhadap club Persija Jakarta?



1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum :

a. Memberikan informasi tentang pengaruh – pengaruh yang ada pada para supporter sepak bola club Persija Jakarta.

b. Memberikan informasi tentang hal - hal yang dilakukan oleh para supporter sepak bola demi mendukung club Persija Jakarta.

2. Tujuan Khusus :

a. Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XI ke kelas XII



1.5 Manfaat Penulisan

A. Memberi informasi kepada pembaca tentang club sepak bola Persija Jakarta

B. Memberi informasi tentang supporter (pendukung) club sepak bola Persija Jakarta

C. Memberi informasi kepada pembaca tentang keberadaan The Jakmania

D. Memberi informasi kepada para pembaca tentang hal – hal yang di lakukan para supporter Persija Jakarta demi mendukung kesuksesan club Persija Jakarta



1.6 Metode Penulisan

Metode penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

a. Dalam penulisan karya tulis ini metode yang di gunakan oleh penulis adalah metode obserfasi dan quisoner.



BAB II

KAJIAN TEORI



2.1 Pembahasan Persija Jakarta

Persija adalah singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta, sebuah klub sepakbola profesional yang berbasis di ibu kota. Saat ini, tim berjuluk Macan Kemayoran merupakan salah satu kontestan Superliga 2008/09. Kompetisi kasta tertinggi di pentas sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini. Didirikan pada tahun 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ), tim ini adalah merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan persatuan sepakbola seluruh Indonesia (PSSI). Hal itu ditandai dengan keikutsertaan wakil VIJ Mr Soekardi, dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta pada Sabtu 19 April 1930. Sempat menjadi jawara di era Perserikatan, klub ini semakin bersinar di era sepakbola profesional, setelah mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kala itu. Sayang seiring dengan lengsernya pria yang akrab di sapa Bang Yos itu, maka kondisi keuangan Persija menjadi tidak jelas. Hal itu setelah dana Anggaran dan Pendapatan Belaja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang selama ini menopang kehidupan tim, tak lagi bisa dinikmati. Akibatnya Persija mengalami krisis finansial yang hingga saat ini masih terus dialami tim yang memiliki pendukung fanatik yang cukup besar bernama Jak Mania.



2.2 Sejarah Persija Jakarta

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.





2.3 Pembahasan The Jakmania

The Jakmania adalah kelompok pendukung (supporter) kesebelasan sepak bola Persija yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Lebak Bulus. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut.



2.4 Sejarah The Jakmania

Ide terbentuknya The Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Sutiyoso sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok paling ideal di saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief yang lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.

Bung Ferry memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Di bawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.

Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga jelang Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7.200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah.

Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.



2.5 Pengaruh Jakmania Terhadap Prestasi Club Persija Jakarta

The Jackmania adalah supporter sepak bola di Indonesia yang sangat fanatic terhadap tim Persija Jakarta. Komunitas mereka pun sangat banyak dan bukan hanya di daerah Jakarta Pusat saja. “ The Jack “ itu lah sebutan untuk anggota The Jackmania. The Jakmania adalah salah satu factor dari kesuksesan tim Persija Jakarta. Mereka rela untuk mengorbankan waktu,tenaga,moral,materi, dan bahkan nyawa mereka sendiri demi mendukung tim Persija Jakarta. Bagi mereka Persija adalah hidup mereka. “ Persija Sampai Mati “ itu lah semboyan bagi mereka. Mereka juga pernah meraih prestasi yang membanggakan untuk Persija Jakarta dan untuk The Jakmania. Pada tahun 2003 mereka mendapatkan prestasi sebagai Suporter favorit dalam Sepak Bola Award-ANTV dan pada tahun 2008 mereka mendapatkan prestasi sebagai Suporter Terbaik dalam Piala Indonesia







PEDOMAN ANGKET

Nama :

Pekerjaan :

1. Apa alasan anda menyukai club sepak bola Persija Jakarta?



2. Apa anda tergabung dalam komunitas The Jakmania?



3. Apa alasan anda menjadi anggota The Jakmania?



4. Bagaimana menurut anda tentang keberadaan The Jakmania?



5. Apa yang harus dilakukan para The Jakmania untuk mendukung Persija?







KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini. Adapun penulisan karya tulis ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan kelas XI ke kelas XII. Karya tulis ini berisi mengenai Pengaruh Suporter Sepak Bola Terhadap Prestasi Club Persija Jakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Suharto,M.Si selaku kepala sekolah SMA 30 yg telah memberikan kesempatan untuk penulisan karya tulis ini .

2. Bpk. Dewan Adi Negara selaku pembimbing materi dalam penyusunan karya tulis ini.

3. Serta segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan, saran, dan masukan yang telah diberikan. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Jakarta, Juni 2009



Penulis



HALAMAN MOTTO





“ Ingat lah perbuatan baik orang lain terhadap kita tetapi lupakan lah perbuatan baik kita terhadap orang lain “

-Gita Rachmawati-



















DAFTAR PUSTAKA





http://www.persija.com

http://www.google.com

http://www.jakmania.com





















LAMPIRAN



PSSI Persija Jakarta















Bab III

Pemahasan Angket

3.1 Kumpulan Pertanyaan Angket

Berdasarkan angket yang telah di sebarkan kepada 6 responden yang menjadi supporter sepak bola klub persija Jakarta, maka saya mendapatkan data-data sebagai berikut :

Pertanyaan 1.apa alasan anda menyukai klub sepak bola Persija Jakarta.

Pertanyaan 2. apa anda tergabung dalam komunitas The Jakmania

Pertanyaan 3.apa alasan anda menjadi anggota the jak mania

Pertanyaan 4. bagaimana menurut anda tentang keberadaan the jakmania

Pertanyaan 5. apa yang harus dilakukan para the Jak mania untuk mendukung

Persija.









I. Kesimpulan Angket

Dari semua Jawaban yang dijawab oleh responden, maka dapat disimpulkan bahwa :

Jawaban atas pertanyaan 1 adalah bahwa sebagai orang Jakarta mereka wajib mendukung tim sepak bola yang bersal dari Jakarta dan ingin berpartisipasi dalam rangka membangun persepakbolaan Indonesia khususnya di Jakarta.

Jawaban atas Pertanyaan 2 adalah rata-rata mereka tidak tergabung dalam komunitas the jak Mania, tetapi mereka mempunyai kesadaran untuk mendukung dengan sepenuh hati untuk kesuksesan tim persija Jakarta.

Jawaban atas pertanyaan 3 adalah rata-rata mereka tidak terdaftar dalam komunitas the jak Mania secara resmi dengan alasan mereka bukan tidak mendukung Persija tetapi hanya banyak kesibukan yang harus dilakukan, khususnya bagi para pelajar pendukung Persija.

Jawaaban atas pertanyaan 4 adalah bahwa the jak Mania sangat berperan penting bagi pemain Persija dalam memberikan dukungan selama dalam batas-batas yang telah ditentukan dan tidak melanggar norma yang berlaku.

Jawaban atas pertanyaan 5 adalah dengan medukung persija mereka bertekat untuk mendukung persija dengan loyalitas tanpa batas.



BAB IV

PENUTUP



4.1 kesimpulan

Setelah mengetahui latar belakang tentang persija dan suporternya “the jak mania” dan setelah mengetahui berbagai jawaban atas pendukung persija khususnya pelalajar,maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk Jakarta adalah pendukung persija, walaupun semuanyatidwak teremasuk anggota komunitas klub persija Jakarta.

4.2 saran

Untuk supporter the Jak mania, dengan melihat sering terjadinya kerusuhan antar supporter klub sepak bola maka diharapkan untuk pendukung persija khususnya the jak mania agar dapat menjaga nama baik persija Jakarta yang selama ini telah ditorehkan agar tidak mengikuti supporter lain yang sering membuatkeributan.

Jumat, 04 Maret 2011

Tugas Adverbial Clauses

Nama : Gita Rachmawati

NPM : 13210024

Kelas : 1EA14

UNIVERSITAS GUNADARMA


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas softskill bahasa inggris yang berjudul 'Adverbial Clauses'.
Saya akan memberikan pengertian, penjelasan dan contoh dari adverbial clauses. Saya mengambil tulisan ini dari beberapa sumber dari internet. Menurut sumber yang saya kutip, inilah beberapa penjelasan serta contoh dari adverbial clauses. Apabila terjadi kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini, saya mohon maaf. semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. terimakasih


ADVERBIAL CLAUSES

Adverbial Clause adalah Clause (anak kalimat) yang berfungsi sebagai Adverb, yakni menerangkan kata kerja.

Adverbial Clause biasanya diklasifikasikan berdasarkan "arti/maksud" dari Conjunction (kata penghubung yang mendahuluinya).

Jenis-jenis Adverbial Clause antara lain:

1. Clause of Time

Clause yang menunjukkan waktu. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunction (kata penghubung) seperti after, before, no sooner, while, as, dll.

Contoh:

* Shut the door before you go out.
* You may begin when(ever) you are ready.
* While he was walking home, he saw an accident.
* By the time I arrive, Alex will have left.
* No sooner had she entered than he gave an order.

2. Clause of Place

Clause yang menunjukkan tempat. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunction seperti where, nowhere, anywhere, wherever, dll.

Contoh:

* They sat down wherever they could find empty seats
* The guard stood where he was positioned.
* Where there is a will, there is a way.
* Where there is poverty, there we find discontent and unrest.
* Go where you like.

3. Clause of Contrast (or Concession)

Clause yang menunjukkan adanya pertentangan antara dua kejadian atau peristiwa yang saling berhubungan. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunction (kata penghubung) seperti although, though, even though, whereas, even if, in spite of, as the time, dll.

Contoh:

* As the time you were sleeping, we were working hard.
* Mary wanted to stop, whereas I wanted to go on.
* Although it is late, we'll stay a little longer.
* He is very friendly, even if he is a clever student.

4. Clause of Manner

Clause yang menunjukkan cars bagaimana suatu pekerjaan dilakukan atau peristiwa terjadi. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunction (kata penghubung) seperti as, how, like, in that, dll.

Contoh:

* He did as I told him.
* You may finish it how you like.
* They may beat us again, like they did in 1978.

5. Clause of Purpose and Result

Clause yang menunjukkan hubungan maksud/tujuan dan hasil. Biasanya dibuat dengan menggunakan kata penghubung seperti (in order) that, so that, in the hope that, to the end that, lest, in case, dll.

Contoh:

* They went to the movie early (in order) to find the best seats.
* She bought a book so (that) she could learn English
* He is saving his money so that he may take a long vacation.
* I am working night and day in the hope that I can finish this book soon.

6. Clause of Cause and Effect

Clause yang menunjukkan hubungan sebab dan akibat. Ada beberapa pola membentuk Clause jenis ini. Perhatikan baik-baik.

Contoh:

* Ryan ran so fast that he broke the previous speed record.
* It was so cold yesterday that I didn't want to swim.
* The soup tastes so good that everyone will ask for more.
* The student had behaved so badly that he was dismissed from the class.

Contoh:

* The Smiths had so many children that they formed their own baseball team.
* I had so few job offers that it wasn't difficult to select one.

Contoh:

* He has invested so much money in the project that he cannot abandon it now.
* The grass received so little water that it turned brown in the heat.

Contoh:

* It was such a hot day that we decided to stay indoors. ATAU It was so hot a day that we decided to stay indoors.
* It was such an interesting book that he couldn't put it down. ATAU It was so interesting a book that he couldn't put it down.

Contoh:

* She has such exceptional abilities that everyone is jealous of her.
* They are such beautiful pictures that everybody will want one.
* Perry has had such bad luck that he's decided not to gamble.
* This is such difficult homework that I will never finish it.

Di samping itu, untuk mengungkapkan hubungan cause and effect (sebab dan akibat) dapat digunakan pola lain, yaitu:

1. Menggunakan Preposition (kata depan) seperti because of, due to, due to the fact that, dll

Contoh:

* Because of the cold weather, we stayed home. (=We stayed home because of the cold weather)
* Due to the cold weather, we stayed home. (=We stayed home due to the cold weather)
* Due to the fact that the weather was cold, we stayed home. (=We stayed home due to the fact that the weather was cold)

2. Menggunakan kata penghubung (conjunction) seperti because, since, now, that, as, as long as, inasmuch as

Contoh:

* Because he was sleepy, he went to bed.
* Since he's not interested in classical music, he decided not to go to the concert.
* As she had nothing in particular to do, she called up a friend and asked her if she wanted to take in a movie.
* Inasmuch as the two government leaders could not reach an agreement, the possibilities for peace are still remote.

3. Menggunakan transition words seperti therefore, consequently.

Contoh:

* Alex failed the test because he didn't study.
* Alex didn't study. Therefore, he failed the test.
* Alex didn't study. Consequently, he failed the test.

Catatan:



Beberapa Adverb Clause dapat diubah menjadi Modifying Phrases dengan cara:

1) Menghilangkan subjek dari dependent Clause dan verb (be).

Contoh:

a. ADVERB CLAUSE : While I was walking to class, I ran into an old friend.

b. MODIFYING PHRASE : While walking to class, I ran into an old friend.

2) Jika dalam Adverb Clause tidak ada be, hilangkanlah subjek dan ubahlah verb dalam Adverb Clause itu menjadi bentuk -ing.

Contoh:

a. ADVERB CLAUSE : Before I left for work, I ate breakfast.

b. MODIFYING PHRASE : Before leaving for work, I ate breakfast.

Adverb Clause dapat diubah menjadi Modifying Phrase jika subjek dari adverb Clause dan subjek dari main Clause sama.

Contoh:

1. DAPAT DIRUBAH

* While I was sitting in class, I fell asleep MENJADI While sitting in class, I fell asleep.
* While Ann was sitting in class, she fell asleep MENJADI While sitting in class, Ann fell asleep.
* Since Mary came to this country, she has made many friends MENJADI Since coming to this country, Mary has made many friends.

2. TIDAK DAPAT DIRUBAH

* While the teacher was lecturing to the class, I fell asleep.
* While we were walking home, a frog hopped across the road in front of us.



7. Clause of Condition

Clause yang menunjukkan adanya persyaratan antara dua kejadian (peristiwa) yang berhubungan. Biasanya dibuat dengan menggunakan conjunctions seperti if, even if, unless, in the even that, or in even that, in case, provided (that), providing (that), on condition that, if only, suppose (that), supposing (that), dll.

Contoh:

* If I see him, I will invite him to the party tomorrow.
* She would forgive her husband everything, if only he would come back to her.
* Suppose (that) your house burns down, do you have enough insurance to cover such a loss.
* In case a robbery occurs in the hotel, the management must be notified at once.
* The company will agree to arbitration on condition (that) the strike is called off at once.
* We should be able to do the job for you quickly, provided (that) you give us all the necessary information.



















Kinds of adverbial clauses

kind of clause


common conjunctions


function


example

time clauses


when, before, after, since, while, as, as long as, until,til, etc. (conjunctions that answer the question "when?"); hardly, scarcely, no sooner, etc.[1]


These clauses are used to say when something happens by referring to a period of time or to another event.


Her father died when she was young.

conditional clauses


if, unless


These clauses are used to talk about a possible situation and its consequences.


If they lose weight during an illness, they soon regain it afterwards.

purpose clauses


in order to, so that, in order that


These clauses are used to indicate the purpose of an action.


They had to take some of his land so that they could extend the churchyard.

reason clauses


because, since, as, given


These clauses are used to indicate the reason for something.


I couldn't feel anger against him because I liked him too much.

result clauses


so..that


These clauses are used to indicate the result of something.


My suitcase had become so damaged on the journey home that the lid would not stay closed.

concessive clauses


although, though, while


These clauses are used to make two statements, one of which contrasts with the other or makes it seem surprising.


I used to read a lot although I don't get much time for books now

place clauses


where, wherever, anywhere, everywhere, etc. (conjunctions that answer the question "where?")


These clauses are used to talk about the location or position of something.


He said he was happy where he was.

clauses of manner


as, like, the way


These clauses are used to talk about someone's behaviour or the way something is done.


I was never allowed to do things the way I wanted to do them.

clauses of exclamation


what a(an), how, such, so


Exclamations are used to express anger, fear, shock, surprise etc. They always take an exclamation mark (!).


What horrible news! How fast she types! You lucky man!






SUMBER :

http://ismailmidi.com/berita-89-adverb-clause.html


http://en.wikipedia.org/wiki/Adverbial_clause