Minggu, 25 November 2012

BAB 2

2.1 Kajian Teori

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sekarang ini kegiatan pemasaran menjadi suatu kegiatan yang sangat kompleks,dimana setiap perusahaan yang ingin berhasil didalam usahanya terlebih dahulu harus memahami pengertian pemasaran.

Kegiatan pemasaran dulunya hanya dikenal dengan kegiatan distribusi dari penjualan,sekarang menjadi luas yaitu sebagaimana cara produsen menarik keuntungan yang baik tidaklah cukup hanya dengan menghasilkan produk yang baik,melainkan juga bagaimana memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu kegiatan pemasaran sekarang menjadi suatu kegiatan kompleks. Untuk itu suatu perusahaan yang ingin maju didalam usahanya harus memahami masalah pemasaran.

Banyak para ahli ekonomi mendefinisikan pemasaran tersebut dan pada umumnya setiap dari mereka menulis pemasaran dengan memberikan definisi sendiri, sehingga sampai saat ini tidak ada keragaman tentang definisi pemasaran namun pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengutip definisi pemasaran dari beberapa ahli diantaranya adalah:

Menurut William J.Stanton dalam Basu Swastha dan Irawan (1990 : 5) mengatakan bahwa :

 “Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk erencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa proses pemasaran itu terjadi jauh sebelum barang itu diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harag dari promosinya. Kegiatan pemasaran tidaklah berhenti pada saat penjualan saja tetapi jaminan yang baik atas barang dan jasa yang diberikan sesudah penjualan.

Sedangkan menurut Philip Kotler ( 1992 : 56 ) mengatakan bahwa :

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”

Menurut definisi tersebut bahwa kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual, dimana kedua belah pihak sama-sama ingin mencari kepuasan. Dalam hal ini pembeli ingin memenuhi kebutuhanya dan penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya  Alex S. Nistisarito ( 1991 : 44 ) memberikan pengertian pemasaran adalah sebagai berikut :

“Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang  atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”. 

Jika dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pemasaran terjadi jauh sebelum barang di produksi dan kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual dimana keduanya sama-sama mencari kepuasan bilamana perusahaan tersebut mampu memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.

Sehubungan dengan cakupan makna pemasaran yang begitu luas berarti bahwa teori pemasaran yang mempunyai cakupan yang luas pula, maka perlu di perinci sesuai aspek atau segi di bidang-bidangya. Sehingga memperjelas adanya pemikiran hasil-hasil produk tersebut, yang akhirnya dapat memberikan perincian biaya pemasaran yang mudah diteliti dan dianalisa. Selanjutnya akan diberikan suatu penganalisaan sesuai dengan aspek-aspek pendekatan dari teori pemasaran secara umum, yaitu :
  1. Pendekatan serba fungsi (Function Approach)
  2. Pendekatan serba lembaga (Institusional Approach)
  3. Pendekatan serba barang (Commodity Approach)
  4. Pendekatan serba manajemen (Manajerial Approach)
  5. Pendekatan serba system total (Total System Approach)
  6. Pendekatan serba teori ekonomi (Economi Theory Approach)
Ad.1.  Pendekatan Serba Fungsi

Adalah cara mempelajari marketing dengan jalan mempelajari fungsi-fungsinya yaitu yang dilakukan dalam proses pemasaran oleh lembaga-lembaga marketing. Adapun fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah penjualan, fungsi pembelian, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan dan fungsi-fungsi lain yang terletak antara produsen dan konsumen. Dengan mempelajari fungsi-fungsi tersebut dapatlah diketahui sebab-sebab tidak lancarnya arus barang dari produsen ke konsumen, sehingga dapat dicari langkah-langkah untuk menanggulanginya

Ad.2 Pendekatan Serba Lembaga

Adalah suatu pendekatan didalam mempelajari marketing di segi organisasi atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan marketing seperti : agen, grosir, pengecer dan sebagainya. Dengan pendekatan ini dapat diketahui sampai seberapa jauh peranan lembag-lembaga tersebut dalam aktivitas pemasaran. Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan apakah perlu meningkatkan peranan atau mengurangi bahkan kalau perlu meninggalkan salah satu lembaga tersebut.

Ad.3  Pendekatan Serba Barang

Adalah pendekatan didalam mempelajari pemasaran yang dititik beratkan pada tiap-tiap jenis barangnya dan cara memasarkanya. Didalam memasarkan setiap barang mempunyai cara-cara yang berbeda satu dengan yang lainya. Secara garis besar,barang yang dianggap mempunyai cirri-ciri yang sama dalam hal memasarkanya. Penggolongan tersebut antara lain :
  1. Kelompok barang-barang industri (Industrial Goods)
  2. Kelompok barang-barang konsumsi (Consumer Goods)
Ad.4.  Pendekatan Serba manajemen

Adalah pendekatan yang mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat manajer serta keputusan yang diambil. Pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri dari variable-variabel yang tidak dapat dikontrol, seperti : produk,tempat,(saluran distribusi), harga dan promosi

Ad.5.  Pendekatan Serba Sistem Total

Adalah pendekatan yang mencakup elemen-elemen yang luas dalam system pemasaran.pendekatan semacam ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar dan maju, karena memerlukan tenaga ahli dibidang marketing.

Ad.6  Pendekatan Serba Teori Ekonomi

Adalah pendekatan yang memepelajari pemasaran dari sudut teori ekonomi, seperti bentuk-bentuk persaingan,hukum permintaan dan penawaran. Dari kebutuhan pendekatan diatas, hanya 3 pendekatan pokok yang digunakan dalam pemasaran yaitu : pendekatan serba fungsi, pendekatan serba lembaga,dan pendekatan serba barang.

Konsep Pemasaran

Definisi konsep pemasaran menurut William j. Stanton dalam Basu Swastha dan Irawan ( 1990 : 10 ) Mengatakan bahwa :

“ Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan”.

Dari definisi tersebut bahwa maksud dari semua kegiatan perusahaan termasuk produksi tehnik, keuangan, personalia, riset dan pengembanga, pemasaran dan fungsi-fungsinya harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan pembeli serta memenuhi kepuasannya dengan mendapatkan laba banyak dalam jangka panjang.
Ada 3 faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran yaitu :

1. Orientasi konsumen
Yaitu mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur,menilai dan menafsirkan keinginan sikap serta tingkah laku mereka apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

2. Volume penjualan yang menguntungkan
Merupakan tujuan dari konsep pemasaran, yaitu laba yang dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan kemampuan yang lebih besar agar dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran

Bertujuan untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal untuk menciptakan dan mempertahankan langganan.
Dalam pembuatan konsep pemasaran perlu diadakan pengkajian teori-teori marketing dengan pendekatan antara lain:
  1. Merchandising
  2. Buying
  3. Selling
  4. Grading and Standardising
  5. Strorage and WereHouse
  6. Transportasing
  7. Financing
  8. Communication
  9. RiskBearing
  10. Packaging
Kemudian komponen-komponen ini dihubungkan dengan pendekatan teori marketing serba barang dengan menentukan aspek-aspek bentuk, sifat dan jenis produk. Menurut bentuknya hasil produk adalah terwujud dalam Itagibel Goods danTingibel Goods apabila peninjauan hasil produk dari bentuk ini dikaitkan dengan Function Approach. Ada 2 variabel marketing mix yaitu :

a. Barang Variable marketing mix
Yaitu merupakan fungsi-fungsi pada Functional Approach yang diantaranya, seperti : Merchandising, buying, selling, grading and standardizing,financing communication, risk bearing

b. Model jasa marketing mix
Yaitu terbagi7,diantaranya : merchandising, buying, selling, financing, communication, riskbearing  dan service
Strategi Pemasaran

“Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer perusahaan. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan”.
              
Menurut definisi tersebut, bahwa strategi pemasaran ini dibuat setelah manajer pemasaran melakukan analisa situasi seperti pasar, konsumen, distribusi, dan tujuan perusahaan.

Sedangkan definisi strategi pemasaran menurut H. Surachman Sumawiharja, ( 1991 : 49 ) sebagai berikut :

“Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan kebijaksanaan dan peraturan yang merupakan pedoman bagi usaha-usaha pemasaran perusahaan”.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijaksanaan dan aturan yang memberi arah kepada usah pemasaran perubahaan dari waktu kewaktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaingan yang selalu berubah. Strategi pemasasran yang digunakan oleh suatu perusahaan merupakan hasil yang dipadukan dai berbagai macam elemen pemasaran. Elemen tersebut diantaranya adalah:
1. Strategi Produk

 Adalah menetapkan cara dan penyajian produk yang tepat bagi pasar. Yang dituju sehingga dapat memuaskan para konsumen sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang

2. Strategi Harga

Penetapan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercemin untuk meningkatkan penjualan dan keunggulan perusahaan. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen

3. Strategi Distribusi

Mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik, dimana keduanya merupakan hubungan yang erat dalam keberhasilan penyaluran sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan.

4. Strategi Promosi

Merupakan suatu strategi yang dilaksanakan sejalan dengan rencana pemasaran dimana dijalankan secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan dikendalikan dengan baik.

Strategi Produk

1. Tataran Manajemen Produk
 Menurut Hargo Utomo ( 1993 : 68 ) 
“Keputusan tentangmerk produk, lini produk dan bauran produk dapat dipandang sebagai suatu hirarki atau tataran dalam manajemen produk”.

a. Keputusan Merk Individual
Keputusan berkaitan dengan bauran pemasaran untuk suatu merk produk tertentu biasanya disajikan dalam rencana pemasaran. Rencana perubahan untuk produk yang sudah ada pada umumnya akan menitikberatkan pada setiap kemungkinan didalam strategi pemasaran antara lain :
* Perubahan karakteristik merk produk
*Perubahan posisi produk dalam persaingan

b. Keputusan Lini Produk
Keputusan lini produk berkaitan dengan kombinasi produk individual pada lini tertentu. 

c. Keputusan Bauran Produk
Keputusan bauran produk akan berkaitan dengan penentuan kombinasi lini produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.

2. Identifikasi Strategi Merk Produk
a. Merk Nasional
   Yaitu merk produk yang dipasarkan oleh pabrikan dengan cara mengintegrasikan bauran pemasaran
b. Merk Lokal
   Yaitu dua jenis merk produk yang diberikan oleh pedagang besar atau bahkan pengecer
c. Merk Generik 
    Yaitu penjualan atau pembelian produk tampa merek           

Strategi Harga

Tujuan Penetapan Harga
Menurut Hargo Utomo ( 1993 : 80 ),
“Tujuan umum penetapan harga jual produk dapat diarahkan pada dua hal”, yaitu :
  1. Penetapan harga jual yang berbasis biaya
  2. Penetapan harga berbasis permintaan.   
Persepsi konsumen terhadap harga jual produk yang ditetapkan akan terbentuk karena beberapa hal sebagai berikut :

A. Kesadaran konsumen terhadap harga
Pada umumnya kesadaran konsumen terhadap harga sangat rendah. Hal ini disebabkan konsumen pertama kali yang dilihat adalah wujud fisik atau gambaran tentang produk.

B. Ekspektasi terhadap harga
Sebelum menentukan pilihan atas produk, konsumen biasanya mengembangkan ekspektasi tentang tingkat harga normal dan tentang harga untuk suatu merk tertentu.

C. Kaitan harga dan kualitas produk
Hal lain yang mencakup penting diperhatikan dalam penetapan strategi harga adalah menentukan apakah konsumen memandang tingkat harga memberikan indikasi tentang kualitas produk.

Strategi Promosi                                                       

1. Perencanaan Promosi
Menurut Hargo Utomo ( 1993 : 97 )
“Perencanaan promosi pada dasarnya adalah merupakan bagian dari perencanaan pemasaran secara menyeluruh. Hanya saja, aktivitas yang dilakukan menganut serangkaian langkah mendasar”.  Sebagai berikut :

a. Menetapkan tujuan Promosi
- Mendorong Kesadaran konsumen atas merk produk
- Memberikan informasi atas produk
- Memberikan dorongan kepada konsumen pasca pembelian

b. Menentukan target audience

c. Mengembangkan cara yang akan ditempuh untuk mendekati  audience
-  Menggunakan iklan di mass media
-  Meningkatkan upaya penjualan
-  Meningkatkan aktivitas promosi penjualan

d. Menyusun formulasi strategi promosi untuk mencapai tujuan

e. Menentukan alokasi

f. Mengevaluasi efektivitas kegiatan promosi.

2.  Komponen dasar Bauran Promosi
Pada bagian berikut akan diuraikan masing-masing elemen yang membentuk bauran promosi, yaitu :

A. Pengiklanan  ( Advertising )
Kebanyakan upaya pengiklanan diarahkan untuk mempengaruhi permintaan merek produk tertentu.

B. Personal Selling
Personal Selling dilakukan sebagai pelengkap pengiklanan karena hal itu dilakukan secara individual dan dilakukan oleh staf pemasar secara langsung, bukan melalui media massa.

C. Promosi Penjualan
Bagi kebanyakan pemasar, Promosi penjualan adalah merupakan elemen yang menyedot dana terbesar. 

D. Publisitas
Dalam beberapa kurun waktu terakhir publitas dinilai sebagai alat yang cukup potensial dalam mengkonsumsi produk perusahaan.

Strategi Distribusi

1. Kelembagaan dan fungsi Distribusi
Menurut Alex. S ( 1994 : hal.62 ),” Proses pertukaran yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam kenyataanya melibatkan bnyak aktivitas”, diantaranya:   

A. Pedagang Besar
sebutan pedagang besar menunjukan bahwa kegiatan usaha yang dimaksud melakukan penjualan produk yang terutama kepada penjual lanjutan atau pengecer dan lembaga komersial lain

B. Agen Perantara
Yaitu organisasi atau individu yang melakukan kegiatan bisnis, tetapi peranan mereka terutama adalah sebagai wakil perusahaan untuk melakukan fungsi penjualan atau jasa.

C. Pengecer
Dikatakan pengecer karena aktivitas utama yang dilakukan adalah melakukan penjualan langsung kekonsumen akhir.

2. Bentuk Alternatif Perusahaan

A.Saluran distribusi ganda
Penggunaan saluran distribusi ganda kini juga mulai dipergunakan oleh banyak perusahaan. System saluran distribusi ganda dimaksudkan untuk lebih mengoptimallkan pencapaian konsumen pada segmen pasar yang dipilih.

B. Saluran distribusi untuk jasa
Permasalahan saluran distribusi untuk perusahaan jasa biasanya muncul sebagai akibat adanya keputusan intergrasi vertical seperti misalnya keputusan mendirikan cabang baru bagi bank atau mesin ATM (automatic teller machine)
  
2.2 Penelitian Terdahulu

1. Pengarang : J. Tamba

Kesimpulan sementara :

Meningkatnya jumlah pemegang polis berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah aktivitas produksi penjualan premi di PT. Sun Life Financial Indonesia cabang Medan sehingga semakin tinggi jumlah pemegang polis semakin tinggi pula jumlah penerimaan premi ke kas perusahaan. Peranan para agent cukup memegang peranan penting didalam meningkatkan jumlah pembelian polis, untuk itu penulis menganjurkan agar usaha-usaha pengembangan yang selama ini diterapkan dan dijalankan terhadap para agent agar terus tetap ditingkatkan dan dipertahankan.

Peningkatan ke profesionalan para agent harus dapat ditingkatkan lagi melalui pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembekalan. Hal ini berguna bagi para agent sebagai ujung tombak perusahaan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi, ekonomi dan pola tingkah laku dan tren yang beredar di masyarakat sehingga melalui para agent perusahaan dapat lebih tanggap dalam membaca peluang pasar. Sehingga di masa yang akan datang, PT. Sun Life Financial Indonesia dapat menjadi Market Leader di pasar asuransi jiwa.

2. Titi Ubudiyah

Kesimpulan sementara :

Dalam menerapkan strategi pemasarannya, PT. Arizona memakai kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mencoba mengembangkan kesempatan-kesempatan yang dimilikinya. Sedangkan untuk mengantisipasi kegagalan yang mungkin dialami perusahaan, perusahaan berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan mengantisipasi ancaman-ancaman yang akan dihadapinya.

3. Anjar Sutono

Kesimpulan sementara :

Berhasil atau tidaknya perusahaan sangat ditentukan bagaimana cara yang dikembangkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dalam merebut konsumen dalam penerapan strategi yang efektif. Penjualan yang dilakukan PT. Columbia dilakukan dengan cara Cash dan Kredit dan pemasaranya dilakukan melalui Indoor dan Outdoor. Guna mencapai tujuan tersebut perlu melaksanakan kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien. Melalui penerapan strategi dengan menggunakan marketing mix, melalui strategi produk, harga, distribusi dan promosi . Sehingga menghasilkan peningkatan penjualan  sebesar 9.650.000 selama 1 tahun melalui 2 periode, januari-juni dan juli-desember. 

2.3 Hipotesis

Dari analisis ke tiga jurnal diatas dan dari hasil kesimpulan ke tiga peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa ke tiga perusahaan tersebut memakai strategi pemasaran "marketing mix"












Tidak ada komentar:

Posting Komentar