Sebuah rumah yang rusak di Israel akibat serangan roket yang berasal dari Gaza. Serangan udara Israel ke Gaza menewaskan 3 militan Palestina dan melukai sejumlah warga. Israel mengatakan serangan itu untuk menghentikan para militan yang merencanakan penembakan roket ke kawasan Israel. Sebuah pernyataan dari Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan bahwa korban yang tewas dalam serangan udara itu adalah anggota dari sayap militer Ezzedine al-Qassam Brigades. Sebuah rumah rusak di Gaza akibat serangan udara Israel yang menurut pihak militer diarahkan kepada dua kelompok yang ingin menembakan roket Israel. Sedikitnya sudah 50 roket yang ditembakan dari Gaza, enam diantaranya pada Rabu subuh mendarat di Israel. Serangan roket tersebut melukai sejumlah pekerja asing termasuk tiga korban yang cidera serius. "Tentara Israel akan menanggapinya dengan carayang tepat dan dalam waktu yang tepat."
Sekolah-sekolah yang ada dikedua wilayah dekat dengan perbatasan sudah ditutup karena kekhawatiran akan serangan lebih lanjut. Peningkatan kekerasan serangan udara Israel ini berlangsung hanya sehari setelah Emir Qatar berkunjung ke Jalur Gaza, yang merupakan kunjungan kepala negara pertama sejak Hamas berkuasa disana lima tahun lalu. Kunjungan Sheik Hamad bin Khalifa Al Thani disambut meriah oleh warga Gaza dan dalam kunjungan itu dia menjanjikan tambahan bantuan sehingga total mencapai sekitar US$400juta. Dalam beberapa pekan ini terjadi peningkatan serangan antara militer Israel dengan kelompok militan di Gaza. Menteri pertahanan Israel, Ehud Barak, mengatakan kepada tentara Radio Israel bahwa negaranya tidak akan menyerah kepada serangan dari Gaza. "Ternyata Israel akan menanggapinya dengan cara yang tepat,"tuturnya. Perbatasan Israel dengan Gaza relatif tenang sejak serangan besar Israel empat tahun lalu, walau belakangan ini meningkat secara sporadis.
Referensi :
Koran Mingguan Syariah Edisi 43 Tahun II, Jumat 2 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar