Sabtu, 05 Januari 2013

Fruktosa dan glukosa, mana yang menjadi penyebab kegemukan?

Makanan yang mengandung gula fruktosa kemungkinan besar memicu penambahan berat badan seseorang daripada makanan dengan kadar glukosa, demikian menurut penelitian terbaru dari Yale University School of Medicine.
Seperti yang dilansir dari My Health News Daily (02/01), jika mengonsumsi glukosa memberi sinyal pada otak tentang makanan yang baru saja Anda makan, hal sebaliknya terjadi saat Anda menikmati makanan yang mengandung fruktosa.
Penelitian tersebut tepatnya melibatkan 20 orang dengan berat badan normal. Otak responden kemudian diperiksa dengan MRI sebelum dan sesudah menikmati minuman yang diberi pemanis buatan fruktosa maupun glukosa.
Saat responden mengonsumsi glukosa, peneliti melihat ada penurunan aktivitas di hypothalamus, bagian otak yang mengatur nafsu makan. Sementara ketika minuman yang mengandung fruktosa dikonsumsi, peneliti tidak menemukan hal serupa pada otak responden.
Meskipun demikian, Terry Davidson dari Center for Behavioral Neuroscience,American University, di Washington D.C. yang tidak terlibat dalam penelitian tidak begitu sependapat dengan penemuan tersebut.
"Biasanya makanan siap saji itu mengandung kombinasi antara fruktosa dan glukosa. Jadi sepertinya penelitian tentang efek fruktosa terhadap peningkatan berat badan perlu digali lebih dalam," ujar Davidson.
Selain itu, penelitian ini memang hanya melihat dampak fruktosa terhadap otak seseorang. Para ahli pun tidak menganalisis lebih jauh apakah orang yang menikmati fruktosa akan mengonsumsi lebih banyak makanan atau tidak.

Referensi :
 http://www.merdeka.com/sehat/fruktosa-dan-glukosa-mana-yang-menjadi-penyebab-kegemukan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar