KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan-perhitungan
pada pembahasan masalah yang terjadi pada PT. Bimtamg Jaya Motorindo kuartal II
tahun 2004, maka dapat diambil kesimpulan bahwa selisih laba kotor yang
diperoleh PT. Bintang Jaya Motorindo antara anggaran dan realisasi kuartal I
tahun 2004 sebesar Rp. 12.630 bersifat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena
Laba kotor sesungguhnya lebih besar dari yang dianggarkan.
Selisih harga jual yang diperoleh
PT. Bintang Jaya Motorindo sebesar Rp. 15.913 bersifat menguntungkan, hal ini
disebabkan karena naiknya harga kendaraan bermotor per unit.
PT. Bintang Jaya Motorindo mengalami
kerugian karena kenaikkan harga pokok sebesar Rp. 3.283. Kenaikkan harga pokok ini disebabkan karena naiknya HPP
per unit tetapi volume HPP mengalami keuntungan sebesar Rp. 270.929 sehingga
selisih HPP bersifat merugikan karena rugi kenaikkan harga pokok tidak dapat
ditutupi oleh keuntungan volume HPP.
Selisih komposisi penjualan sebesar
Rp. 18.549 bersifat menguntungkan. Selisih tersebut terjadi karena adanya
peningkatan laba kotor pada komposisi sesungguhnya dibandingkan dengan laba
kotor yang dianggarkan.
PT. Bintang Jaya Motorindo mengalami kerugian
karena penurunan jumlah unit yang terjual sebesar Rp. 6.420, kerugian ini
disebabkan karena jumlah laba kotor pada komposisi yang dianggarkan lebih besar
dari laba kotor yang dianggarkan.
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas diketahui
bahwa PT. Bintang Jaya Motorindo mengalami penurunan volume penjualan, hal ini
disebabkan karena naiknya harga jual beberapa produk. Oleh karena hal tersebut
penulis menyarankan sebaiknya perusahaan meningkatkan volume penjualan dengan
cara memberikan potongan harga ataupun memberikan layanan purna jual.
Perusahaan, khususnya bagian pemasaran harus terus melakukan evaluasi dan riset
pasar, sehingga dapat mengikuti perkembangan permintaan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar